I'm Another You - Sebuah Filsafat Manusia (1)

Oleh Clara Tobing / @lalatobing



In Lak’ech Ala K’in adalah bagian dari kebijaksanaan kuno suku Maya yang berarti “I’m another you”, saya adalah kamu yang lain. Melalui apa yang disebut suku Maya sebagai “the way of life ini masyarakat Maya menyampaikan sebuah salam sebagai bentuk penghormatan terhadap manusia yang lainnya. Salam ini merupakan sebuah bentuk kesatuan, persatuan, dan penghargaan terhadap bentuk kehidupan manusia yang lainnya. Dengan kata lain, ini adalah bentuk dari kemanusiaan yang universal.

Konsep ini bukan merupakan konsep kuno jaman dahulu kala yang ketinggalan jaman, dan bukan merupakan suatu konsep yang hanya hidup pada zaman jaman pra-agama saja. Konsep ini merupakan konsep universal yang menjadi corner stone bagi setiap komunitas, dan lebih jauh lagi, bagi setiap agama.

Saya rasa semua agama sudah sampai pada pernyataan bersama bahwa ajarannya tidak bertujuan untuk menyebarkan kebencian, tetapi justru cinta kasih. Setiap ajaran agama diajarkan untuk memberikan penghormatan terhadap sesama, sebagaimana dia menghormati dirinya sendiri.

Ini membuktikan bahwa kemanusiaan bukanlah konsep yang harus dimonopoli oleh agama dan ideologI agama tertentu. Permasalahannya, kenapa kemanusiaan dan cinta kasih harus dimonopoli dalam batas-batas pengertian satu agama saja?

Dalam tataran teoritis, penghargaan terhadap jiwa kemanusiaan dapat kita pelajari melalui filsafat manusia. Secara sederhana, filsafat manusia adalah filsafat tentang manusia. Filsafat manusia berusaha mencari makna tertinggi dari manusia. Pencarian ini bertujuan untuk menemukan konsep mendasar dari manusia. Tugas dan fungsinya adalah mempelajari manusia dalam kebulatan aslinya serta menghadapinya sebagai suatu keseluruhan.

Objek dari penelusuran filsafat manusia adalah hal-hal yang ada dibalik yang kelihatan, yang sangat menentukan eksistensi manusia.1 Jadi, objek kajian filsafat tidak hanya sekedar apa yang telihat dari luar seorang manusia belaka seperti warna kulit, ras dan ciri-ciri fisik semata, melainkan apa yang menentukan keberadaan manusia tersebut. Apa yang mendefinisikan jati diri seorang manusia. Apa yang membuat manusia itu benar-benar manusia. Eksistensi ini diwujudkan dalam aspek-aspek mendasar yang bersifat metafisis dan spiritual tentang manusia itu sendiri. Untuk mengerti mengenai eksistensi ini, filsafat manusia mengkaji pengalaman-pengalaman manusia yang menyangkut dua hal : 

a. Pertanyaan tentang manusia dan alam

Apakah esensi kebenaran? Apakah esensi manusia itu? Apakah esensi alam semesta itu?

b. Proses pemahaman diri

Menangkap manusia secara utuh dengan memadukan pengalaman dan pengetahuan kedalam suatu pandangan yang lengkap.

Tujuan dari pertanyan-pertanyaan tersebut adalah menemukan konsep manusia yang universal.2 Apa yang universal dari konsep seorang manusia? Universalitas itu adalah kebebasan dan nilai-nilai kodrati yang dianut setiap manusia.

(Selanjutnya di bagian 2, bagian 3 dan bagian 4)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

copyright © . all rights reserved. designed by Color and Code

grid layout coding by helpblogger.com